Home » » Kelas dan Perjuangan Kelas

Kelas dan Perjuangan Kelas

Property Pribadi Suriya-Aceh Info Anak Meulaboh Ilustrasi doc. Pribadi © Suriya-Aceh Info Anak Meulaboh: "-Kelas dan Perjuangan Kelas-"
Suriya-Aceh Info Anak Meulaboh Kelas dan Perjuangan Kelas Berbicara tentang teori Ekonomi-Politik secara teoritik murni tidaklah menarik. Terlalu banyak rumus di sana. Jika kita mencoba memahami ekonomi-politik dengan cara ini, tidak ubahnya kita bagaikan ilmuwan sejati, yang pandai berbicara tapi tidak pandai berbuat untuk perubahan.

Pendekatan terhadap ekonomi politik haruslah didasarkan pada keperluan kita yang paling pokok: bagaimana memahami tantangan yang kita hadapi dan melihat cara untuk mengatasinya.

Pada dasarnya, ekonomi-politik menyediakan alat analisa untuk membedah kondisi sosial masyarakat. Ada beberapa alat analisa yang disediakannya, tapi semua bermuara di sumber yang sama: dengan cara bagaimana berbagai individu dan kelompok dalam masyarakat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Mengapa hal ini yang dijadikan pokok permasalahan? Sederhana saja, karena persoalan inilah yang pertama-tama melingkupi manusia, bahkan seluruh bagian alam semesta yang dapat kita sebut sebagai "hidup".

Persoalan ini adalah persoalan dasar yang telah dialami oleh mahluk setingkat virus. Seluruh mekanisme evolusi virus didasarkan pada pencarian cara-cara yang paling efektif baginya untuk mempertahankan kelangsungan kehidupannya sebagai sebuah spesies. Satu spora virus boleh hanya berumur beberapa jam namun sebagai spesies ia tak dapat dimusnahkan. Virus influensa, misalnya, adalah salah satu mahluk yang paling berhasil secara ekonomi untuk bertahan hidup.

Manusia berada di tingkat yang jauh di atas virus, walaupun ini hanya pada kompleksitas evolusinya saja. Manusia telah mengembangkan kesadaran, ia menjadi materi pertama di bumi ini yang mampu memahami dirinya sendiri dan materi lain yang ada di sekitarnya. Manusia adalah "hewan yang dapat berpikir" atau zoon politicon. Oleh karena tahapan perkembangan yang telah maju ini, manusia dapat mengembangkan jenis evolusi lain yang berbeda dengan mahluk-mahluk lainnya: kehidupan sosial.

Dan karena kehidupan sosial ini berinteraksi pula dengan kehidupan ekonomi, maka keduanya menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan. Kehidupan sosial-politik, yang mengurusi persoalan interaksi antar manusia dan berada di tataran ide, jelas bertentangan dengan kehidupan ekonomi yang mengurusi masalah material penunjang kehidupan. Tapi, justru karena pertentangan inilah keduanya menjadi tak terpisahkan dan saling menyaratkan bagi evolusi manusia itu sendiri sebagai sebuah spesies.

Jika keduanya tidak terpisahkan dan saling menyaratkan, adakah yang lebih utama di antara keduanya? Adakah di antara kedua hal itu yang mendahului sehingga roda interaksi di antara keduanya dapat berputar?

Ada. Persoalan ekonomi, tentu saja. Persoalan ini adalah persoalan yang paling dasar. Hanya karena manusia menempati tingkat perkembangan yang tertinggi di antara materi lainnya di atas bumi ini, tidak berarti ia dapat melepaskan diri dari hukum-hukum yang mengatur perkembangan materi itu sendiri. Manusia menemukan kesadarannya melalui perkembangan evolusi materi yang melingkupi dirinya sendiri dan lingkungannya. Maka, kesadaran itupun tunduk pada perkembangan evolusi materi itu - yang dalam hal ini mewujud dalam bentuk persoalan ekonomi.

Jadi, ekonomi-politik adalah ilmu analisa yang berusaha memahami kesadaran individu atau kelompok dalam masyarakat dengan melihat bagaimana ia mendapatkan alat-alat penunjang kehidupannya. Dengan kata lain, ekonomi-politik adalah ilmu untuk melihat bagaimana orang mendasarkan kepentingan politiknya pada kepentingan ekonominya.

0 Responses to komentar:

Post a Comment

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Peraturan Berkomentar
[1]. Dilarang menghina, Promosi (Iklan), Menyelipkan Link Aktif, dsb
[2]. Dilarang Berkomentar berbau Porno, Spam, Sara, Politik, Provokasi,
[3]. Berkomentarlah yang Sopan, Bijak, dan Sesuai Artikel, (Dilarang OOT)
[3]. Bagi Pengunjung yang mau tanya, Sebelum bertanya, Silakan cari dulu di Kotak Pencarian

“_Terima Kasih_”