Sejak aplikasi diluncurkan pada April 2021, Bank Jago berhasil menggaet 1,4 juta pelanggan. Hal ini berimbas pada Dana Pihak Ketiga (DPK) yang naik +356,4% YoY menjadi 3,7 triliun rupiah (vs. 805,8 miliar rupiah pada 2020), yang didorong oleh tabungan yang naik +3.522,7% YoY menjadi 1,3 triliun rupiah (vs 36 miliar rupiah pada 2020). Hal ini mengakibatkan CASA Ratio (rasio dana murah) naik menjadi 46% (vs. 27% pada 2020).
Pinjaman yang disalurkan naik dari 900 miliar rupiah pada akhir 2020 menjadi 5,4 triliun rupiah pada 2021. Hal ini mendorong pendapatan bunga & syariah bersih naik +812,3% YoY, menjadi 589,7 miliar rupiah (vs. 64,6 miliar rupiah pada 2020). Net Interest Margin (NIM) juga naik menjadi 16,1% (vs. 5,5% pada 2020)
Bank Jago berhasil mencatatkan laba sebelum pajak (Profit Before Tax / PBT) 9 miliar rupiah (vs. rugi -190 miliar rupiah pada 2020). Laba bersih tercatat 86 miliar rupiah (vs. rugi bersih -189,6 miliar rupiah pada 2020). Laba bersih lebih tinggi daripada laba sebelum pajak karena Bank Jago mendapatkan manfaat pajak (deferred tax benefit) sebesar Rp76,9 miliar.
0 Responses to komentar:
Post a Comment
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Peraturan Berkomentar
[1]. Dilarang menghina, Promosi (Iklan), Menyelipkan Link Aktif, dsb
[2]. Dilarang Berkomentar berbau Porno, Spam, Sara, Politik, Provokasi,
[3]. Berkomentarlah yang Sopan, Bijak, dan Sesuai Artikel, (Dilarang OOT)
[3]. Bagi Pengunjung yang mau tanya, Sebelum bertanya, Silakan cari dulu di Kotak Pencarian
“_Terima Kasih_”